Birrul Walidain ( berbakti kepada kedua orang tua )
Assalamu'alaikum Sahabat Muslim...
Berbakti kepada kedua orangtua wajib kita
laksanakan kepada Bapak dan Ibu kita masing-masing, dan hendaknya hal ini masuk
dalam prioritas yang pertama, sebelum kita berbuat baik kepada orang lain,
kecuali Nabi Agung Muhammad saw. Berbuat baik disini mengandung makna yang
luas, seperti perkataan, perbuatan, dan lain sebagainya. Makna berbuat baik
disini sudah dijelaskan dalam QS. Al-Israa’ (17:23-24) yang berbunyi:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّآ إِيَّاهُ
وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنًاۚ إِمَّا يَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ
أَحَدُهُمَآ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفّٖ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا
وَقُل لَّهُمَا قَوۡلٗا كَرِيمٗا ٢٣ وَٱخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ
ٱلرَّحۡمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرٗا ٢٤
Artinya: 23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan
supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada
ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia. 24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al-Israa’
[17:23-24])
Berdasarkan definisi yang telah disebutkan di atas
yang dimaksud dengan birrul walidain adalah berbuat baik kepada kedua orangtua dalam
perkataan maupun perbuatan dan berusaha membuatnya senang. Jadi pengertian
sikap birrul walidain, yaitu segala bentuk respon seseorang untuk
berbuat kebajikan kepada kedua orangtua dalam perkataan maupun perbuatan dan
berusaha membuatnya senang serta tidak bertolak dengan perintah dan larangan
Allah.
Birrul Walidain merupakan salah satu ajaran
Islam yang utam dan tindakan yang mulia, dikatakan demikian karena dengan
berbuat baik kepada kedua orang yua mempunyai arti bahwasanya kita telah
menjalankan dua hal sekaligus, yaitu melaksanakan perintah Allah swt dan
berbuat baik kepada sesama makhluk Allah swt.
Allah memberikan penghargaan yang sangat besar
bagi anak yang berbakti kepada orangtunya bahkan Allah swt mensejajarkan bakti
orang tua dengan shalat dan jihad.[1]
Seperti Sabda Nabi Saw:
Dari Abdullah bin Mas'ud, aku bertanya kepada
Rasulullah: " Amal apakah yang paling Allah cinta?" Beliau bersabda:
"Shalat pada waktunya" Aku bertanya kembali: "Kemudian
apa?" Nabi saw. bersabda: " Berbakti kepada kedua orangtua" Aku
bertanya: " Kemudian apa?" Nabi saw bersabda: "Berjihad di Jalan
Allah" (H.R. Bukhari)
Anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya juga
akan memiliki nilai ibadah melebihi ibadahnya orang-orang yang berhijrah dan berjihad
dijalan Allah swt.[2]
Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah saw. dalam sebuah hadis
yang memiliki arti : Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash ada seorang yang menemui
Nabi saw. lalu berkata " Aku hendak membaiatmu untuk berhijrah dan berjihad
dalam rangka mengharap pahala dari Allah" Nabi bertanya kepada kesuanya
"Apakah diantara kedua orang tuamu ada yang masih hidup?" " Ya,
kedua-duanya masih hidup." jawabanya. Nabi bertanya, " Engkau
mengharap pahala dari Allah?" "Ya" jawabnya. Nabi bersabda:
"Pulanglah, temui keduanya dan sikapi keduanya dengan baik." (H.R.
Muslim)
Berdasarkan hadis diatas, maka dapat diketahui
bahwa Birrul Walidain lebih disukai oleh Allah daripada berjihad di jalan Allah
karena orang yang berbakti kedapa orang tua akan bernilai jihad jika diniatkan
karena Allah.
Sedangkan menurut Ilyas cara yang bisa dilakukan
seorang anak untuk dapat mewujudkan birrul walidain, melalui cara-cara sebagai
berikut:[3]
1.
Mengikuti keinginan dan
saran orangtua dalam berbagai aspek kehidupan.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara misalnya memilih
masalah jodoh, pekerjaan, pendidikan, maupun masalah lainnya. Dengan catatan
keinginan orangtua tersebut sesuai dengan ajaran Agama Islam, apabila keinginan
tersebut melenceng dengan ajaran agama Islam, maka anak boleh menolaknya. Akan
tetapi menolak dengan cara yang halus dan baik, seraya meluruskannya bahwa hal
tersebut tidaklah baik.
2.
Menghormati dan memuliakan
kedua orang tua.
Sebagai seorang anak sudah sepatutnya bersikap hormat
kepada orang tuanya. Seorang Ibu yang sudah mengandung sampai 9 bulan dengan
susah payah, penuh penderitaan dan ibu yang melahirkan, mengasuh, menyusui,
merawat dan membesarkan. Seorang Bapak yang bekerja membanting tulang untuk
menafkahi istri dan anak-anaknya dan sebagai pelindung untuk mendapatkan rasa
aman dalam keluarga.
Begitu banyak cara yang bisa kita lakukan untuk
menunjukkan rasa hormat kita kepada orangtua, diantaranya memanggilnya dengan
panggilan yang menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang, bicara dengan lemah
lembut, dan tidak mengeluarkan kata-kata kasar. Ketika hendak meninggalkan
rumah harus pamit. Apabila tidak serumah dengan orangtua sempatkanlah untuk
mengirim kabar dan menanyakan kabar keduanya.
3.
Membantu Ibu Bapak secara
fisik dan materiil.
Sebagai seorang anak sudah sepatutnya membantu
orangtua. Misalnya secara fisik kita bisa membantu pekerjaan rumah, seperti
mencuci baju, menyapu, dan lain sebagainya. Secara materi kita bisa membantu
orang tua kita dengan cara memberi sebagian hasil dari kita bekerja, baik untuk
membeli pakaian, makanan, minumam dan lain sebagainya.
4.
Mendoakan kedua orangtua
(Ibu dan Bapak).
Sebagai anak yang sholeh dan sholehah senantiasa
selalu mendoakan kedua orangtuanya agar mereka diberi ampunan atas kesalahan
yang pernah mereka lakukan dan mendoakannya agar selalu diberi keselamatan.
5.
Setelah orang tua meninggal
dunia, birrul walidain masih bisa diteruskan dengan cara menyelenggarakan
jenazahnya dengan sebaik-baiknya, melunasi hutang-hutangnya, meneruskan silaturahim
yang dibinanya semasa hidup, melaksanakan wasiatnya dan mendoakannya.
Demikianlah beberapa hal diatas merupakan bentuk atau cara
birrul walidain yang bisa dilakukan seorang anak kepada kedua orangtua ketika
mereka masih hidup maupun sudah meninggal dunia.
MasyaAllah... semoga bermanfaat artikel ini
BalasHapus